Mau Mulai Investasi Saham? Ini Cara Aman & Cuan untuk Pemula!
Waktu itu, di awal tahun, aku duduk di depan laptop, sambil ngopi dan memandangi grafik harga saham yang naik-turun kayak roller coaster. Geli rasanya, karena sebelumnya aku pikir saham itu cuma buat orang berjas, kerja di gedung tinggi, atau pebisnis berduit banyak. Tapi nyatanya? Siapa pun bisa mulai, termasuk aku yang bahkan sempat takut salah klik tombol beli.
Nah, kalau kamu juga sedang mikir: “Gimana sih cara mulai investasi saham biar nggak rugi?”, tenang. Di artikel ini, aku akan ceritain pengalamanku belajar saham dari nol sampai bisa dapet cuan (dan kadang boncos juga, jujur aja).
1. Ngerti Dulu Apa Itu Saham
Saham itu bukti kamu punya bagian kecil dari suatu perusahaan. Kalau perusahaan itu untung, kamu bisa dapet keuntungan juga baik dari dividen (bagi hasil) maupun dari kenaikan harga saham.Contohnya: kamu beli saham PT ABC seharga Rp1.000 per lembar, dan beberapa bulan kemudian harganya naik jadi Rp1.500. Nah, kamu untung Rp500 per lembar. Tapi, tentu aja, harga bisa naik dan turun, jadi harus ngerti risikonya.
2. Buka Akun di Sekuritas Resmi
Sebelum bisa beli saham, kamu harus buka akun di perusahaan sekuritas kayak perantara antara investor dan pasar saham.Pilih sekuritas yang resmi terdaftar di OJK, misalnya:
- Ajaib Sekuritas
- IPOT by IndoPremier
- Mirae Asset
- Mandiri Sekuritas
- BNI Sekuritas
Sekarang semua bisa daftar lewat aplikasi, verifikasi KTP, selfie, dan nunggu 1-2 hari. Gampang banget.
3. Mulai dengan Uang ‘Dingin’
Kalau kamu baru mulai, jangan pakai uang belanja, apalagi utang buat investasi. Gunakan uang dingin alias dana nganggur. Misalnya sisa uang jajan, THR, atau bonus yang nggak dipakai buat kebutuhan pokok.Aku pribadi mulai dari Rp200 ribuan aja. Nggak perlu langsung banyak. Yang penting belajar dulu.
4. Pilih Saham yang Stabil dan Terpercaya
Sebagai pemula, aku dulu sempat tergoda sama saham-saham yang harganya murah banget. Tapi ternyata, banyak dari saham itu disebut “saham gorengan” yang fluktuasinya gila-gilaan.Saran terbaik? Mulai dari saham blue chip alias saham perusahaan besar dan stabil. Misalnya:
- BBCA – Bank Central Asia
- TLKM – Telkom Indonesia
- UNVR – Unilever
- ICBP – Indofood
Saham-saham ini lebih aman untuk jangka panjang dan cocok untuk belajar.
5. Belajar Baca ‘Kesehatan’ Perusahaan
Kamu nggak perlu jadi analis keuangan buat mulai, tapi tahu dasar-dasarnya penting. Lihat laporan keuangan, pendapatan, utang, dan tren bisnisnya.Aplikasi seperti RTI Business dan Stockbit sangat bantu buat lihat data secara gratis. Pelan-pelan aja. Mulai dari satu saham, pelajari perusahaannya. Kalau paham bisnisnya, kamu lebih tenang ketika harga saham naik-turun.
6. Jangan Terburu-buru Jadi Trader
Dulu aku pikir: “Kalau beli pagi, jual sore, dapet cuan dong!” Eh, ternyata mental kayak gini bikin stres. Trading harian itu beda sama investasi. Kalau belum siap analisa dan emosi, mending investasi jangka panjang dulu.Strategi yang aku pakai sekarang adalah “nabung saham”. Beli sedikit demi sedikit setiap bulan (Dollar Cost Averaging), biar nggak pusing mikirin harga hari ini.
7. Diversifikasi itu Penting
Jangan taruh semua modal di satu saham. Kalau kamu punya dana Rp1 juta, mending bagi ke beberapa emiten dari sektor berbeda. Misalnya:- 40% di sektor perbankan
- 30% di konsumer
- 30% di infrastruktur atau energi
Kalau satu sektor drop, yang lain bisa menyeimbangkan.
8. Konsisten dan Sabar
Jujur, saham itu bukan cara cepet kaya. Tapi kalau kamu sabar, konsisten nabung, dan nggak panik waktu pasar turun, hasilnya bisa luar biasa.Ada orang yang beli saham BCA tahun 2005, dan sekarang nilainya puluhan kali lipat. Nggak instan, tapi nyata.
9. Jangan FOMO & Selalu Evaluasi
Banyak banget yang nyesel karena beli saham “katanya lagi rame” tanpa riset. Jangan FOMO (Fear of Missing Out). Ambil keputusan berdasarkan data, bukan karena ikut-ikutan.Aku biasanya evaluasi portofolio tiap 3 bulan sekali. Lihat kinerja, berita terbaru, dan kalau perlu, ganti strategi.
10. Ikut Komunitas dan Terus Belajar
Saham bukan hal yang kamu pelajari sekali dan selesai. Dunia terus berubah. Ikut komunitas, tonton YouTube edukatif, dan baca berita ekonomi biar tetap update.Rekomendasi:
- Channel YouTube: ZAP Finance, Ryan Filbert
- Grup Telegram investor pemula
- Forum di Stockbit
Penutup: Semua Orang Bisa Mulai, Termasuk Kamu
Saham bukan hanya buat orang kaya. Bahkan kamu yang masih mahasiswa atau baru kerja pun bisa mulai asal punya niat dan strategi.“The best time to start was yesterday. The second best is today.”
Nggak perlu tunggu sempurna. Mulai dulu dari kecil, belajar dari kesalahan, dan nikmati prosesnya. Nanti kamu akan sadar, investasi bukan soal cepat kaya tapi soal membangun masa depan.